Pendidikan Kata Mereka
Pendidikan merupakan suatu keharusan, bahkan menurut saya sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk merasakannya di era global yang serba modern ini. Namun, jika saya memperhatikan pendidikan di negeri ini, terkadang membuat saya meringis. Buktinya, masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, masih banyak daerah-daerah yang belum mempunyai sekolah yang layak, dan masih banyak lagi cerita lainnya. Melalui artikel ini, saya akan mencoba memaparkan secara sederhana mengenai hubungan atau kaitan antara ketimpangan sosial dengan pendidikan itu sendiri.
Beberapa hari kemarin saya mewawancarai beberapa orang yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat di daerah Cihampelas. Yang saya wawancarai untuk pertama kali bernama Daud (23). Dia adalah lulusan sekolah menengah kejuruan empat tahun lalu. Menurutnya, pendidikan di negeri ini belum baik. Kurikulum yang terlalu berbelit-belit dan gonta-ganti adalah salah satu contoh buruknya pendidikan di negeri ini. Kemudian, mengenai kualitas pendidikan dan sarana prasarana pendidikan yang belum terselesaikan. Masih banyak sekolah-sekolah pavorit yang masih tetap memunguti sumbangan pendidikan dengan berbagai dalih. Misalnya di smp-smp pavorit di kota bandung ini. Harapannya, menurut dia pemerintah harus memberikan pendidikan gratis dari sd sampai sma dengan tanpa syarat.
Kemudian, saya melihat seorang ibu-ibu yang sedang mengais seorang anak yang masih balita. Saya pun tertantang untuk mewawancarainya. Namanya ibu Oneng, dia adalah ibu dari empat orang anak yang sedang mencari uang untuk sesuap nasi dengan cara mengemis. Disaat saya tanya mengenai pendidikannya, dia berkata “Kalau ibu sekolah hanya sampai kelas 6 sd saja neng” “Kenapa tidak dilanjutkan bu? Tanya saya” Dia menjawab “Dulu mah sekolah itu belum gratis, jadi karena nggak punya biaya, orangtua ibu menyuruh untuk bekerja saja biar menghasilkan uang untuk kehidupan sehari-hari” Menurutnya pendidikan itu sangat penting agar masa depan kita lebih baik. Di kalangan anak jalanan itu ada yang mau sekolah ada juga yang tidak. Yang tidak mau bersekolah itu biasanya mereka sudah tahu dengan yang namanya uang. Daripada duduk di bangku sekolah dan tidak mendapatkan uang, lebih baik mengamen atau mengemis di jalanan lalu mereka mendapatkan uang buat jajan.
Setelah saya menyimak pernyataan dari dua narasumber diatas, menurut saya pendidikan di Indonesia saat ini masih perlu perbaikan di berbagai bidang. Entah itu kurikulumnya, sarana prasarananya, sistemnya, dan juga implikasinya terhadap masyarakat luas khususnya masyarakat kurang mampu. Pemerintah harus ikhlas dalam memberikan pendidikan yang layak bagi rakyatnya. Semoga di kemudian hari pendidikan di negeri ini semakin mendekati titik terang. “Mencerdaskan kehidupan bangsa” pun terpenuhi oleh negeri ini.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Comment Disini...