Postingan

Menampilkan postingan dengan label Artikel Ihsan

Pendidikan Kata Mereka

Pendidikan merupakan suatu keharusan, bahkan menurut saya sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk merasakannya di era global yang serba modern ini. Namun, jika saya memperhatikan pendidikan di negeri ini, terkadang membuat saya meringis. Buktinya, masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, masih banyak daerah-daerah yang belum mempunyai sekolah yang layak, dan masih banyak lagi cerita lainnya. Melalui artikel ini, saya akan mencoba memaparkan secara sederhana mengenai hubungan atau kaitan antara ketimpangan sosial dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa hari kemarin saya mewawancarai beberapa orang yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat di daerah Cihampelas. Yang saya wawancarai untuk pertama kali bernama Daud (23). Dia adalah lulusan sekolah menengah kejuruan empat tahun lalu. Menurutnya, pendidikan di negeri ini belum baik. Kurikulum yang terlalu berbelit-belit dan gonta-ganti adalah salah satu contoh buruknya pendidikan di negeri ini. Kemudian, mengenai ku

Ketimpangan Sosial Menghambat Pendidikan

Gambar
Pendidikan merupakan suatu keharusan, bahkan menurut saya sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk merasakannya di era global yang serba modern ini. Namun, jika saya memperhatikan pendidikan di negeri ini, terkadang membuat saya meringis. Buktinya, masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, masih banyak daerah-daerah yang belum mempunyai sekolah yang layak, dan masih banyak lagi cerita lainnya. Melalui artikel ini, saya akan mencoba memaparkan secara sederhana mengenai hubungan atau kaitan antara ketimpangan sosial dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa hari kemarin saya mewawancarai beberapa mahasiswa di Universitas Jenderal Ahmad Yani terkait dengan hal tersebut. Yang saya tanyakan kepada mereka antara lain, “Apakah betul ketimpangan sosial itu dapat menghambat seseorang untuk mendapatkan pendidikan?” Narasumber pertama bernama Endang Lukman, mahasiswa ilmu pemerintahan asal cikampek. Dia menjawab: “Ya, ketimpangan sosial di masyarakat kita dapat menghambat pen

Dialog Si Miskin VS Anggota Dewan

Gambar
Belajar menulis artikel, Oleh: Ihsan Ahmad Barokah Sungguh merupakan sebuah pemandangan yang baru bagi kita bangsa Indonesia. Melihat banyaknya kalangan artis dan anak muda yang duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) katanya. Mereka dipilih oleh rakyat, yang seharusnya bekerja untuk rakyat tentunya. Namun lain halnya jika saya melihat semua itu dari kacamata kuda rasio saya. Dalam arti, tidak ada ruang sedikit pun bagi pikiran saya untuk ber- husnudzan alias positif ting-ting. Tentunya, bukan berarti pula saya akan berfikiran yang negatif-negatif. Seolah sebagai kaum miskin, ya pengetahuannya, ya kehidupannya. Dan hanya bisa menilai sebuah  kenyataan (realitas) dari apa yang dilihat, disaksikan, didengar, bahkan dirasakannya. Tanpa perlu menalarnya terlebih dahulu. Saya berkata-kata seperti si miskin (ngutruk ,dalam bahasa sunda ;) :  Kerjamu hanya mengumpulin harta saja !!! Dasar Makhluk Egois...!!! Kata-katamu sungguh manis,,, dulu... Sekarang,,, mana ken

Hukum Islam dan Prinsip Keadilan

Gambar
Meski negara ini berpenduduk Mayoritas muslim, namun upaya menegakan nilai-nilai Islam e dalam hukum nasionalbukanlah hal yang mudah. Bahkan, hal yang merintangi hal ini pun berasal dari kaum Muslimin sendiri juga. Alasannya, seolah mereka ingin bersikap netral alias tidak membawa salah satu agama ke dalam pembukuan atau Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Negara. "Kami bersikap netral, supaya bangsa ini bersatu." Itulah alasan mengapa nilai-nilai Islam tidak diikutsertakan ke dalam tatanan pemerintahan. Sampai sekarang masih bisa kita dengan pernyataan seperti itu dari pemimpin-pemimpin kebangsaan. Pendirian seperti itu kalaulah dibuat perbandingan logikanya seperti ini; "Ada 60 jiwa di dalam sebuah perjalanan, 64 dari mereka ingin makan nasi, seorang ingin makan jagung, seorang mau makan kentang, seorang mau makan ubi, dan seorang lagi mau makan kacang." Melihat perselisihan ini pemimpin mereka ambil keputusan yang netral, yaitu tidak nasi, tidak jagung, tidak l

Pentingnya Komunikasi dalam Membangun Motivasi Siswa

Gambar
KEGAGALAN dalam sebuah pembelajaran sebenarnya tidak hanya akibat perencanaannya yang buruk, tapi bisa saja karena pelaksanaannya yang menyimpang. Tidak adanya sarana pendukung yang sesuai pokok bahasan yang sedang dilaksanakan, sementara kompetensi dasar materi ajar tersebut harus disampaikan kepada siswa, membuat guru harus menyampaikan pembelajaran itu dengan segala kekurangannya. Akibatnya, hasilnya jauh dari yang diharapkan. Sebenarnya, ada hal yang kurang dimaksimalkan oleh guru, yaitu komunikasi. Guru dan murid kurang berkomunikasi. Komunikasi sangat penting karena dalam komunikasi itu ada kesamaan pandangan (konsep) antara siswa dan guru. Selama ini yang terjadi adalah aksi yang sepihak sementara pihak lain lain tidak terlihat keberadaannya. Apa penyebab dari kegagalan aksi aksi tersebut? Pertama, pemahaman dari komunikasi itu sendiri masih kurang dimiliki oleh siswa dan guru. Guru misalnya masih berpikir sempit, hanya mengartikan kom

Gempa! Mengapa Kau Datang Lagi?

Gambar
Kembali, gempa mengguncangkan bumi indonesia di bagian selatan. Berkekuatan 7.3 skala richter, berpusat di sekitar laut Tasikmalaya, hingga menggetarkan hampir separuh pulau jawa. Bukan hanya daerah Jawa Barat selatan saja, ibu kota Jakarta pun ikut bergoyang. Orang-orang lari tunggang langgang berhamburan dari gedung-gedung bertingkat. Tak terkecuali istana negara sekalipun. Dari mulai tukang beca sampai pejabat pemerintahan pun dibuatnya ciut. Indonesiaku kembali lara,,, Apakah ini menjadi sebuah peringatan dari tuhan sang pencipta? "Idzaa dzulzilatil ardu zilzaalahaa" (Al-Zalzalah), bagaimana jika bumi ini digoncangkan, segoncang-goncangnya??? Tak terbayang olehku apa yang dilakukan oleh setiap insan di muka bumi ini. Bangsa ini sungguh sedang diuji. Masih belum sembuh dari luka penistaan harkat martabat bangsa oleh pihak "malingsia", gempa tasikmalaya pun turut merundungnya. Korban berjatuhan. Rakyat kehilangan sanak saudara dan tempat tinggalnya. Ya Rabb,,,