Postingan

Sering Dibaca

Mata Kuliah Hukum Agraria

 Macam-macam Hak Penguasaan atas tanah: 1. Hak Bangsa Indonesia 2. Hak Menguasai dari negara 3. Hak ulayat dan hukum adat 4. Hak-hak individu lainnya. 1. Hak Bangsa Indonesia   Hak bangsa atas tanah tercermin dalam Pasal 1 Ayat 1 dan 2 UUPA  (1) Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah-air dari seluruh rakyat Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa Indonesia.  (2) Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional.   Hak bangsa adalah hak penguasaan tertinggi, bersifat abadi, hubungan hukum kongkrit, dalam hukum tanah nasional.Hak penguasaan tanah lainnya bersumber pada hak bangsa ini. Hak bangsa bukan berarti hak kepemilikan secara yuridis. Subjek hak bangsa adalah seluruh rakyat indonesia. Meliputi semua tanah yang ada di Indonesia. Hubungannya abadi untuk selama lamanya. 2. Hak menguasai dar

Makalah Presidential Threshold Dengan Metode IRAC

 ANALISIS DAN OPINI HUKUM TENTANG PENERAPAN PRESIDENTIAL THRESHOLD DI INDONESIA  MENGGUNAKAN METODE IRAC                       Oleh: Ihsan Ahmad Barokah  A. ISSUE Pada tanggal 26 Desember 2021, melalui kanal Youtube Indonesian Lawyers Club mengadakan diskusi publik dengan tema: "Presidential Threshold 20%, Adilkah?" Acara yang dipandu oleh Karni Ilyas itu menghadirkan beberapa pakar hukum dan beberapa pengamat dan pelaku politik. Diantaranya Ferry Juliantono dan (Purn). Jendral Gatot Nurmantyo yang pada saat itu diberikan kesempatan pertama untuk berbicara dengan alasan karena memang saat ini mereka berdua sedang melayangkan gugatan terbaru ke Mahkamah Konstitusi. Mereka berpendapat bahwasannya PT20% inkonstitusional atau tidak terdapat dalam Konstitusi (UUD 1945). Adapun pembatasan yang dimaksud  adalah bahwa "…pasangan capres dan cawapres tersebut diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik" . Aturan PT juga diduga bertujuan membatasi jumlah calon

Resensi Buku Post Festum Demokrasi dan Kesetaraan

Gambar
RESENSI BUKU Oleh: Ihsan Ahmad Barokah Judul Buku           : Post Festum Demokrasi dan Kesetaraan Penulis                  : M. A. W. Brouwer Penerbit               : Kompas Gramedia, Jakarta, 2004. ISBN                     : 979-709-142-2 Lembar               : 302 hal. Buku ini merupakan kumpulan artikel karya M. A. W. Brouwer. Seorang keturunan Belanda yang membaktikan separuh hidupnya bagi bumi nusantara: Indonesia, sejak pertama kali tiba pada tahun 1950. Ia juga dikenal aktif menulis untuk Koran dan majalah maupun buku. “Post Festum” adalah buku keempat. Untuk pertama kalinya diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Kompas Gramedia 2004. Secara garis besar memaparkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Dengan buku ini, ia mencoba menyegarkan kembali pemikiran dan perspektif nilai-nilai yang diusung oleh moment pemilihan umum: demokrasi. Dimana dalam proses itu masyarakat secara keseluruhan mempercayakan pengelolaan bangsa dan N

Resensi Buku Demokrasi Kapitalisme

Gambar
POJOK RESENSI BUKU  Oleh: Ihsan Ahmad Barokah Judul Buku : Demokrasi dan Kapitalisme: Perspektif Asia dan                               Amerika Penerbit       :  Cetakan Pertama, Center For Information and                         Development Studies (CIDES), Jakarta, 1994. Penulis       :  Robert Bartley, Chan Heng Chee, Samuel P. Huntington,                        Shijuro  Ogata. Halaman    :  VIII +80 hlm          ISBN  :  979-638-000-5 Buku ini menampilkan empat esai utama yang disampaikan dalam konferensi dengan tema : “Asian and American Perspektive on Capitalism and Democracy” pada tanggal 28 hingga 30 Januari 1993 di Singapura. Sebagian tokoh berpendapat bahwa perdebatan terkait hal tersebut akan berguna bagi perkembangan Negara-negara Asia di kemudian hari. Menurut Chan Heng Chee dalam esainya yang berjudul Model demokrasi Asia: Evolusi dan Implementasinya menyatakan bahwa: “Pada abad ke 20 ini demokrasi merupakan mitos yang

Memaksimalkan Peranan Mahasiswa Dan Partai Politik

“Memaksimalkan Peranan Mahasiswa Dalam Melakukan Harmonisasi Antara Masyarakat dan Partai Politik: Menuju Indonesia Yang Lebih Demokratis” Oleh: Ihsan Ahmad Barokah [1] “Gerakan mahasiswa tampaknya memang sudah menjadi tuntutan zaman. Ia timbul-tenggelam dalam pergolakan bangsa-bangsa yang ingin menata kehidupan demokrasinya secara lebih beradab antara lain dengan mengikutsertakan suara-suara kaum mudanya. Menurut Philip G. Albach, bahwa aktivitas kemahasiswaan di Dunia Ketiga tetap merupakan suatu faktor penting…” [2] “Partai politik adalah sebagai sarana penyalur aspirasi masyarakat yang memiliki berbagai fungsi antara lain: sosialisasi politik; komunikasi politik; pembentukan kader politik;  dan pengendali konflik di masyarakat…” [3] A.       Mahasiswa, Masyarakat, dan Partai Politik Melakukan kajian tentang sistem politik tentu akan lebih menarik jika mengupas hubungan antara: masyarakat; mahasiswa; dan partai politik. Ketiganya mem