Postingan

Pendidikan Kata Mereka

Pendidikan merupakan suatu keharusan, bahkan menurut saya sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk merasakannya di era global yang serba modern ini. Namun, jika saya memperhatikan pendidikan di negeri ini, terkadang membuat saya meringis. Buktinya, masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, masih banyak daerah-daerah yang belum mempunyai sekolah yang layak, dan masih banyak lagi cerita lainnya. Melalui artikel ini, saya akan mencoba memaparkan secara sederhana mengenai hubungan atau kaitan antara ketimpangan sosial dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa hari kemarin saya mewawancarai beberapa orang yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat di daerah Cihampelas. Yang saya wawancarai untuk pertama kali bernama Daud (23). Dia adalah lulusan sekolah menengah kejuruan empat tahun lalu. Menurutnya, pendidikan di negeri ini belum baik. Kurikulum yang terlalu berbelit-belit dan gonta-ganti adalah salah satu contoh buruknya pendidikan di negeri ini. Kemudian, mengenai ku...

Ketimpangan Sosial Menghambat Pendidikan

Gambar
Pendidikan merupakan suatu keharusan, bahkan menurut saya sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap manusia untuk merasakannya di era global yang serba modern ini. Namun, jika saya memperhatikan pendidikan di negeri ini, terkadang membuat saya meringis. Buktinya, masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, masih banyak daerah-daerah yang belum mempunyai sekolah yang layak, dan masih banyak lagi cerita lainnya. Melalui artikel ini, saya akan mencoba memaparkan secara sederhana mengenai hubungan atau kaitan antara ketimpangan sosial dengan pendidikan itu sendiri. Beberapa hari kemarin saya mewawancarai beberapa mahasiswa di Universitas Jenderal Ahmad Yani terkait dengan hal tersebut. Yang saya tanyakan kepada mereka antara lain, “Apakah betul ketimpangan sosial itu dapat menghambat seseorang untuk mendapatkan pendidikan?” Narasumber pertama bernama Endang Lukman, mahasiswa ilmu pemerintahan asal cikampek. Dia menjawab: “Ya, ketimpangan sosial di masyarakat kita dapat menghambat pen...

Pilkada Kabupaten Bandung, Pasangan Golkar dan PKS Maju Putaran 2

Gambar
DETIKPOS.net - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Dadang Moch Naser-Deden Rumaji yang didukung Partai Golkar serta Ridho Budiman Utama dan Dadang Rusdiana yang didukung PKS dan PBB hampir dipastikan lolos ke putaran kedua Pemilihan Kepala daerah Kabupaten Bandung 2010. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung untuk masa jabatan 2010-2015, dilaksanakan serentak Minggu (29/8). Sedikitnya 2,2 juta warga Kabupaten Bandung berhak pilih MInggu kemarin berbondong-bondong ke TPS masing-masing di 276 desa di 31 kecamatan. Mereka melaksankan hak politiknya di 5.252 tempat pemungutan suara (TPS). Namun demikian, dari hasil pantau di lapangan, partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya tidak optimal. "Di sejumlah TPS hampir rata hanya mencapai 52 persen," kata Kepala Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, H Zaenal Arifin. Dari hasil hitungan sementara tim perhitungan cepat Partai Golongan Karya Kabupaten Bandung pasanga...

Jarum Tertelan Saat Kenakan Jilbab

Gambar
Selasa, 03/08/2010 - 19:52 SUMEDANG, (PRLM).- Kaum perempuan yang biasa menggunakan jarum pentul untuk menguatkan dan merapikan jilbab atau gaunnya, dituntut harus lebih berhati-hati dan penuh konsentrasi saat mengenakannya. Jika tidak, penggunaan jarum pentul itu bisa mengundang risiko mencelakakan baik bagi penggunanya sendiri maupun terhadap orang lain. Contoh kasus itu, Selasa (3/8) pagi terjadi di Sumedang menimpa seorang siswi SMAN Cimanggung Fitri (15). Gadis remaja warga Dusun Cimuncang, RT 03 RW 01, Desa Sawahdadap, Kec. Cimanggung itu, tanpa sengaja menelan masuk sebuah jarum pentul, yang hendak digunakannya untuk menguatkan dan merapikan jilbabnya. Jarum pentul itu, menurut keterangan keluarganya pagi itu tertelan oleh Fitri ketika tengah bersolek mengenakan jilbab di depan cermin. "Jarum pentul itu, rupanya tanpa disadari tertelan oleh Fitri saat sedang digigitnya untuk sementara sembari mengenakan jilbab," kata Ace (39), ...

Banjir Kabupaten Bandung Terparah dalam Dua Dekade

Gambar
BANDUNG--Banjir yang melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat saat ini merupakan banjir terparah dalam kurun waktu lebih dari dua dekade setelah banjir besar terjadi tahun 1986. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Bandung, Obar Sobarna, Jumat terkait banjir besar yang melanda kawasan Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Banjaran. "Dari ketinggian permukaan air yang mencapai empat meter, luasan wilayah dan korban banjir mengalami kenaikan beberapa kali lipat akibat curah hujan yang cukup tinggi, kerusakan alam dan letak wilayah yang berada di cekungan Bandung," ujarnya saat mendampingi kunjungan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla. Ketinggian permukaan air di wilayah Baleendah, Banjaran dan Dayeuhkolot mencapai empat meter hingga menutupi atap rumah warga.  "Ketinggian air di wilayah Baleendah yang berada di bantaran Sungai Citarum biasanya mencapai dua meter dan terjadi di beberapa desa saja," ujarnya. "Warga yang rumahnya berada agak jauh...

Tenda Sekolah Untuk Jawa Barat Sebagian Dialihkan Ke Sumbar

Gambar
Tenda Sekolah untuk Jabar Dikurangi Tuesday, 06 October 2009 BANDUNG (SI) – Sebanyak 250 dari 500 tenda sekolah darurat bantuan Unicef untuk para siswa korban gempa di Jawa Barat dialihkan ke Sumatera Barat. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Wahyudin Zarkasyi, pengalihan tersebut merupakan permintaan dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). ”Bantuan harus dibagi dua karena terjadi gempa dahsyat juga di Sumbar,” jelas Wahyudin kepada Seputar Indonesia,kemarin. Dia berharap, kebutuhan tenda untuk sekolah darurat dapat dipenuhi pihak lain. Misalnya Departemen Sosial (Depsos), swasta, maupun non government organization(NGO). Di tempat terpisah,Ketua Harian Tim Rekonstruksi Disdik Jabar Dudi S Abdurachim mengaku semua pihak dapat memaklumi pengalihan sebagian tenda sekolah darurat ke Sumbar. Kemarin, 150 dari 250 tenda bantuan Unicef telah tiba di titik bongkar, Balai Pendidikan Teknologi Pendidikan (BPTP) di J...

Dialog Si Miskin VS Anggota Dewan

Gambar
Belajar menulis artikel, Oleh: Ihsan Ahmad Barokah Sungguh merupakan sebuah pemandangan yang baru bagi kita bangsa Indonesia. Melihat banyaknya kalangan artis dan anak muda yang duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) katanya. Mereka dipilih oleh rakyat, yang seharusnya bekerja untuk rakyat tentunya. Namun lain halnya jika saya melihat semua itu dari kacamata kuda rasio saya. Dalam arti, tidak ada ruang sedikit pun bagi pikiran saya untuk ber- husnudzan alias positif ting-ting. Tentunya, bukan berarti pula saya akan berfikiran yang negatif-negatif. Seolah sebagai kaum miskin, ya pengetahuannya, ya kehidupannya. Dan hanya bisa menilai sebuah  kenyataan (realitas) dari apa yang dilihat, disaksikan, didengar, bahkan dirasakannya. Tanpa perlu menalarnya terlebih dahulu. Saya berkata-kata seperti si miskin (ngutruk ,dalam bahasa sunda ;) :  Kerjamu hanya mengumpulin harta saja !!! Dasar Makhluk Egois...!!! Kata-katamu sungguh manis,,, dulu... Sekarang,,,...

Hukum Islam dan Prinsip Keadilan

Gambar
Meski negara ini berpenduduk Mayoritas muslim, namun upaya menegakan nilai-nilai Islam e dalam hukum nasionalbukanlah hal yang mudah. Bahkan, hal yang merintangi hal ini pun berasal dari kaum Muslimin sendiri juga. Alasannya, seolah mereka ingin bersikap netral alias tidak membawa salah satu agama ke dalam pembukuan atau Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Negara. "Kami bersikap netral, supaya bangsa ini bersatu." Itulah alasan mengapa nilai-nilai Islam tidak diikutsertakan ke dalam tatanan pemerintahan. Sampai sekarang masih bisa kita dengan pernyataan seperti itu dari pemimpin-pemimpin kebangsaan. Pendirian seperti itu kalaulah dibuat perbandingan logikanya seperti ini; "Ada 60 jiwa di dalam sebuah perjalanan, 64 dari mereka ingin makan nasi, seorang ingin makan jagung, seorang mau makan kentang, seorang mau makan ubi, dan seorang lagi mau makan kacang." Melihat perselisihan ini pemimpin mereka ambil keputusan yang netral, yaitu tidak nasi, tidak jagung, tidak l...

TV Kabel di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Gambar
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penggabungan metode perkuliahan seperti teori, metodologi, dan praktik dalam segala aktivitas pembelajaran yang menyeluruh, baik di kelas maupun luar kelas, akan meningkatkan kompetensi mahasiswa. "Sehubungan dengan hal itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa ilmu komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan Ikomtv," kata General Manager Ikomtv, Fajar Junaedi MSi, di Yogyakarta, Sabtu (19/9). Ia mengatakan Ikomtv menggunakan format tv kabel yang disiarkan di lingkungan kampus UMY dengan target khalayak sasarannya adalah mahasiswa dan masyarakat yang tinggal di sekitar kampus UMY. Acara yang disiarkan berisi kegiatan di UMY dan berbagai film, iklan, talk show karya mahasiswa dan dosen ilmu komunikasi UMY. "Sebagai media komunitas, Ikomtv nantinya juga dapat digunakan untuk menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah pada 2010," kata Junaedi yang juga dosen Departemen Ilmu Komunikasi U...

Pentingnya Komunikasi dalam Membangun Motivasi Siswa

Gambar
KEGAGALAN dalam sebuah pembelajaran sebenarnya tidak hanya akibat perencanaannya yang buruk, tapi bisa saja karena pelaksanaannya yang menyimpang. Tidak adanya sarana pendukung yang sesuai pokok bahasan yang sedang dilaksanakan, sementara kompetensi dasar materi ajar tersebut harus disampaikan kepada siswa, membuat guru harus menyampaikan pembelajaran itu dengan segala kekurangannya. Akibatnya, hasilnya jauh dari yang diharapkan. Sebenarnya, ada hal yang kurang dimaksimalkan oleh guru, yaitu komunikasi. Guru dan murid kurang berkomunikasi. Komunikasi sangat penting karena dalam komunikasi itu ada kesamaan pandangan (konsep) antara siswa dan guru. Selama ini yang terjadi adalah aksi yang sepihak sementara pihak lain lain tidak terlihat keberadaannya. Apa penyebab dari kegagalan aksi aksi tersebut? Pertama, pemahaman dari komunikasi itu sendiri masih kurang dimiliki oleh siswa dan guru. Guru misalnya masih berpikir sempit, hanya mengartikan kom...